Memahami Isu Resesi Ekonomi: Penyebab, Efek, dan Cara Berhadapan dengan Ancamannya
Sumber: Pexels by Ahsanjaya |
RADENPEDIA - Kabar resesi yang diisukan terjadi pada tahun 2023 semakin menguat. Hal tersebut dapat diamati dari berbagai kondisi, termasuk keputusan lay-off berbagai perusahaan teknologi dalam beberapa bulan terakhir.
Namun tidak semua pihak memahami situasi resesi dan kedudukan setiap elemen masyarakat dalam berhadapan dengan kondisi tersebut. Adapun ulasan lengkap tentang resesi, penyebab, dampak, dan berbagai alternatif penanggulangannya adalah sebagai berikut.
Tentang Resesi
Sumber: Pexels by Ahsanjaya |
Resesi dapat dipahami sebagai situasi pertumbuhan ekonomi tidak berkembang dalam dua kuartal berturut-turut. Situasi resesi lebih banyak dikaitkan dengan kondisi menyeluruh di sebuah negara.
Pertumbuhan ekonomi yang stagnan berakibat ke beberapa aspek, termasuk daya beli, tingkat inflasi, dan komponen ekonomi lain. Di hilir, beberapa perusahaan memiliki kemungkinan memutuskan efisiensi tenaga kerja yang menyebabkan banyaknya pengangguran.
Penyebab Resesi
Sumber: Pexels by Ahsanjaya |
Secara umum resesi dapat diakibatkan oleh beberapa hal yang terbilang cukup kompleks. Beberapa penyebab utama resesi adalah tingkat inflasi, penurunan kepercayaan pasar, guncangan ekonomi, dan berbagai situasi lain.
Situasi seperti pandemi Covid-19 atau perang yang terjadi di beberapa wilayah juga memiliki peran dalam membentuk isu resesi. Hal tersebut lebih berpengaruh apabila situasi terkait terjadi di negara dengan peran serta hubungan strategis dengan bangsa lain.
Dampak Resesi
Sumber: Pexels by Karolina Grabowska |
Meski umumnya bersifat sementara, resesi memiliki beberapa dampak yang beragam pada setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut berhubungan dengan tingkat relasi dan tanggung jawab finansial setiap orang yang juga berbeda.
Semakin banyak relasi finansial seseorang, maka peran dan dampak yang dialami dalam situasi resesi akan semakin besar. Beberapa situasi bahkan menempatkan seseorang untuk memutuskan keberlangsungan hidup orang lain dari aspek ekonomi.
Dampak Resesi Secara Makro
Sumber: Pexels by Monstera |
Di tingkat makro, resesi berpotensi memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi yang semakin lambat. Situasi ini dapat bertahan beberapa bulan, namun sejumlah negara juga dapat mengalaminya hingga tahunan.
Daya beli masyarakat secara kolektif tentu akan terdampak oleh situasi tersebut. Akibatnya, beberapa usaha yang tidak dapat bertahan berpotensi mengalami kebangkrutan.
Dampak Resesi Secara Mikro
Sumber: Pexels by Nikola Barts |
Di tingkat mikro, resesi akan menjadi ujian panjang bagi sebagian besar masyarakat. Berbagai penyesuaian perusahaan dapat menyebabkan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan.
Akibatnya, jumlah pengangguran di sebuah wilayah akan meningkat. Hal tersebut secara langsung juga berdampak pada tingkat kemiskinan yang ikut bertumbuh.
Cara Menanggulangi Dampak Resesi
Sumber: Pexels by Mikhail Nilov |
Resesi memberi dampak yang berbeda pada setiap kelompok masyarakat. Hal tersebut berhubungan dengan kapasitas dan tanggung jawab ekonomi setiap kalangan.
Beberapa kalangan yang berhubungan dengan perusahaan akan berhadapan dengan risiko komitmen kerjasama dan pegawai. Sementara di tingkat personal, situasi resesi juga memiliki dampak tersendiri. Adapun ulasannya adalah sebagai berikut.
Meminimalkan Dampak Resesi di Kalangan Pengusaha
Sumber: Pexels by Mikhail Nilov |
Resesi di kalangan pengusaha akan melibatkan perusahaan dan hubungan dengan pihak-pihak yang menopang bisnisnya. Tidak jarang resesi mendorong pengusaha harus mengambil berbagai keputusan sulit.
Hal tersebut termasuk opsi PHK yang terkadang menimbulkan polemik. Namun, terdapat juga beberapa opsi dan alternatif yang dapat berkembang. Adapun ulasannya adalah sebagai berikut.
Meningkatkan Pemasaran dan Penjualan
Daya beli masyarakat dalam situasi secara umum akan menurun dalam situasi resesi. Hal ini utamanya terjadi pada kelompok masyarakat ekonomi menengah dan menengah ke bawah.
Dengan situasi tersebut, perusahaan dapat lebih menekankan fokus pada perluasan pasar untuk meningkatkan kuantitas penjualan. Hal tersebut dapat ditempuh dengan mengoptimalkan pemasaran digital.
Selain itu, perusahaan juga dapat menargetkan fokus pada sasaran masyarakat ekonomi menengah ke atas. Target tersebut menjadi opsi yang lebih relevan dalam situasi resesi.
Dalam pengembangan tersebut, perusahaan bahkan dapat meningkatkan kelas dan kapasitas bisnis. Perubahan target pasar tersebut bahkan dapat dipertahankan setelah perusahaan melalui situasi resesi.
Menurunkan Biaya Operasional
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan untuk menurunkan biaya operasional dalam situasi resesi. Langkah optimasinya ditempuh dengan menekan biaya-biaya sekunder.
Manajer perusahaan harus memahami dengan jelas komponen primer tidak dapat disubstitusi. Dengan pemahaman tersebut, perusahaan dapat menjaga arus kas dan pemenuhan pada komponen yang krusial selama beberapa waktu.
Membuka Opsi Kolaborasi
Perusahaan dapat mulai mempertimbangkan konsep kolaborasi bersama pegawai. Konsep ini mengutamakan apresiasi berbasis performa. Dengan begitu, perusahaan tidak menanggung risiko terlalu besar apabila terjadi penurunan performa pasar.
Langkah ini juga menjadi strategi ideal untuk meningkatkan profit dan pemasukan total perusahaan. Pasalnya, mitra atau kolaborator tentu akan mengoptimalkan usaha untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Namun salah satu kunci tersulit dalam proses ini adalah menemukan mitra yang tepat. Pasalnya tidak semua pegawai bersedia dan siap dengan tantangan besar dalam konsep ini.
Meminimalkan Dampak Resesi di Rumah Tangga
Sumber: Pexels by Mikhail Nilov |
Aktivitas meminimalkan dampak resesi di rumah tangga berada pada ruang lingkup pengelolaan arus kas. Keluarga harus menekan transaksi yang tidak benar-benar diperlukan.
Langkah tersebut menjaga keluarga tetap memiliki biaya hidup bahkan tabungan untuk anggaran cadangan.
Mencatat Pengeluaran Rumah Tangga
Meski berada dalam keluarga dan hubungan erat, perhitungan finansial merupakan hal yang tetap penting. Keberadaan jurnal pengeluaran rumah tangga justru dapat mencegah konflik yang timbul dari pokok persoalan finansial.
Jurnal keuangan rumah tangga juga dapat membantu mengidentifikasi prioritas pengeluaran keluarga. Dengan begitu, langkah penghematan bisa berjalan dengan lebih mudah.
Aktivitas penjurnalan pengeluaran dan pemasukan dapat menjadikan pemenuhan kebutuhan rumah tangga lebih proporsional. Oleh karena itu, setiap rumah tangga perlu mengetahui arus kas yang terjadi di dalamnya dengan jelas.
Mengeliminasi Pengeluaran Non-Esensial
Beberapa pengeluaran rumah tangga dapat dikategorikan pada kelompok transaksi non-esensial. Jenis pengeluaran ini termasuk pada layanan pengantaran makanan, aksesoris, dan benda atau layanan sejenis.
Produk-produk tersebut sejatinya merupakan fasilitas dan kemewahan bagi sebagian kalangan. Posisinya tidak berada pada kebutuhan utama, sehingga dapat ditunda atau ditiadakan selama waktu tertentu.
Memaksimalkan Opsi Penghematan
Mayoritas keluarga juga perlu melakukan penghematan pada beberapa transaksi yang bersifat keinginan dan lebih mengutamakan kebutuhan. Aspek hiburan, liburan, dan hobi dapat ditunda selama waktu tertentu.
Hal tersebut ditujukan agar anggaran rumah tangga tetap mencukupi selama periode resesi. Dengan begitu, keluarga juga memiliki cadangan yang cukup untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki.
Meminimalkan Dampak Resesi Untuk Karyawan
Sumber: Pexels by Mikhail Nilov |
Di tingkat karyawan, dampak resesi dapat diminimalkan dengan mengamankan sumber pemasukan dan mengelola pengeluaran. Namun tentu situasi tersebut akan lebih sulit dilaksanakan dari pada analisa umum yang berkembang.
Terdapat beberapa tantangan dalam mempertahankan sumber pendapatan seorang karyawan di tengah situasi resesi. Adapun beberapa ulasan dan rekomendasi langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut.
Menahan Diri Berpindah Pekerjaan
Situasi resesi memiliki potensi efisiensi SDM di sebuah perusahaan. Hal tersebut terlaksana dengan opsi pemutusan hubungan kerja atau cuti karyawan. Di sisi lain, aktivitas pembukaan lowongan pekerjaan juga umumnya akan ditunda selama situasi resesi berlangsung.
Kedua kombinasi tersebut membuat peluang kerja tidak terlalu terbuka lebar pada mayoritas sektor. Langkah menahan rencana resign dapat menjadi opsi terbaik dalam berhadapan dengan resesi.
Negosiasi Apabila Terjadi Pemotongan Upah
Kondisi resesi juga dapat disikapi perusahaan dengan pemotongan upah. Hal tersebut biasanya diambil agar tidak terjadi PHK massal. Dengan begitu, setiap pekerja dapat dipertahankan dengan menerima sejumlah penyesuaian upah tertentu.
Hal tersebut sebaiknya tidak disikapi secara emosional dan menjadikan alasan untuk resign secara spontan. Apabila hal tersebut terjadi, maka sebaiknya karyawan melakukan proses negosiasi pada perusahaan tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat ditempuh.
Beberapa pertimbangan seperti tanggungan keluarga dan tanggung jawab rumah tangga juga dapat menjadi bahan diskusi karyawan dengan perusahaan. Hal tersebut jauh lebih baik dibanding menyikapi berbagai kebijakan dengan sikap emosional.
Mencari Alternatif Penghasilan
Berbagai situasi sulit dapat terjadi sepanjang momen resesi. Dengan begitu, maka lazim bagi seorang karyawan untuk mencari alternatif penghasilan. Tujuannya tentu untuk menyeimbangkan situasi finansial.
Alternatif penghasilan dapat ditempuh dengan bekerja paruh waktu di luar profesi utama. Langkah untuk membuka usaha rumahan setelah jam kerja juga dapat menjadi keputusan bijak. Seorang dengan beberapa alternatif pemasukan tentu akan dapat bertahan lebih baik.
Penutup
Sumber: Pexels by Pixabay |
Demikian ulasan tentang resesi, penyebab, dampak, dan cara penanggulangannya untuk berbagai kelompok masyarakat. Kabar resesi memang belum dapat dipastikan kebenarannya. Hal tersebut justru baru akan dapat diverifikasi saat situasinya tengah berkembang.
Namun langkah persiapan menjadi aksi yang lebih bijak dan rasional. Sebab resesi dan berbagai dampaknya tidak mudah ditangani apabila tidak memiliki kesiapan sebelum momen tersebut berlangsung. ***
No comments