Foto: Detik.com |
Radenpedia, Pasuruan - Petani mangga gadung di Pasuruan mulai memanen kebunnya. Tahun ini, panen mangga melimpah. Khususnya mangga alpukat.
Di salah satu sentra perkebunan mangga gadung, Desa Oro-Oro Ombo Wetan Kecamatan Rembang, para petani sibuk memanen mangga di kebunnya masing-masing. Petani di desa ini sebagian besar menanam mangga gadung varietas klonal 21, atau yang umum disebut mangga alpukat.
Salah satu petani mangga alpukat, Abu Bakar, mengatakan hasil panen mangga alpukat kebunnya meningkat. Musim kemarau membuat produksi mangga sangat baik. Buah mangga tumbuh sempurna dan kualitasnya bagus.
"Tahun ini panen mangga alpukat sangat bagus. Setiap pohon bisa menghasilkan 50 kilo gram," kata Abu Bakar saat memanen mangga di kebunnya, Minggu (15/9/2019).
Mangga yang dipanen merupakan yang sudah matang pohon dan setengah matang. Mangga-mangga tersebut akan dikirim ke berbagai kota bahkan diekspor. Banyak juga pembeli datang langsung ke kebun.
Petani Pasuruan panen mangga alpukat/Petani Pasuruan panen mangga alpukat/ Foto: Muhajir Arifin
Petani Pasuruan Panen Mangga, Foto: Detik.com |
"Sudah banyak yang pesan. Banyak juga yang langsung datang ke kebun. Alhamdulillah," ujar Abu Bakar yang dibantu 5 pekerja saat memanen.
Abu Bakar mengatakan, pohon mangga di kebunnya tak menggunakan pestisida. Sebagian menggunakan pestisida terbatas untuk hama, bukan untuk merangsang pertumbuhan bunga.
"Sehingga kualitasnya semakin bagus," terangnya.
Seorang pembeli yang langsung datang ke kebun, Yeni, mengaku sudah lama menunggu musim panen mangga alpukat. Saat panen tiba, ia memilih langsung datang untuk memilih mangga langsung dari kebun.
"Mangga klonal 21 atau mangga alpukat ini bagus ya. Kadar airnya rendah. Cara makannya juga unik, dipotong bagian tengah lalu diputar. Bisa dimakan dengan sendok seperti alpukat," terangnya.
Harga mangga alpukat dari petani bervariasi. Mulai dari mangga super kualitas ekspor Rp 40 ribu/kg, kualitas sedang Rp 30 tibu/kg dan kualitas biasa Rp 20 ribu/kg.
(fat/fat)
No comments