Cerbung: Kalimat Sakral Terucap |
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Dipagi yang cerah dan berbahagia ini admin akan mempublikasikan lanjtan cerbung Kalimat Sakral Terucap loh. Kalo yang sebelumnya baru part V nah sekarang admin publis yang part VI nya. Oh iya buat kamu, iya kamu, kamu yang belum baca part V nya silahkan Baca disini. Pasti penasaran kan dengan kelanjutannya. Oke langsung aja. Selamat membaca :)
Jangan lupa bismillah dulu.
--------------------
Author : NF (Inisial Penulis)
Editor : HF (Inisial Editor)
Publisher : Serambicatatan.com
Editor : HF (Inisial Editor)
Publisher : Serambicatatan.com
Kalimat Sakral Terucap part VI
Hari ke-7 bulan ramadhan bertepatan pada hari minggu.
Seperti biasanya, kajian dimulai pukul 9.30 di Mesjid Al-Furqon.
Sejak Pukul 9.00, Zia sudah berangkat dari rumah untuk menghadiri kajian rutin tersebut.
Namun, sampai sekarang Zia masih menunggu angkutan umum. Bahkan sekitar 30 menit berlalu angkutan umum tidak nampak sama sekali.
Zia mulai risau karena khawatir kajiannya sudah dimulai. Zia tengok ke kanan tetap saja tidak ada angkutan umum yang datang, sementara pada jam tangannya sudah menunjukkan pukul 9.35.
"Yaa Allah, sabarkan aku yaa Allah, semoga ada orang yang dikenal searah ke Mesjid Al-Furqon, Aaminnn" batin Zia berucap.
Zia terus berdzikir "hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wani'man nasyir", terus ia ulang-ulang untuk menenangkan hatinya yang sedang risau itu.
Mobil berwarna hitam berhenti di depan Zia. Zia hanya bisa mengernyitkan dahinya, ia mengira itu adalah orang yang ingin membeli sawo.
Tidak lama kemudian kaca mobilnya terbuka, terlihat seorang laki-laki yang tersenyum dan melambaikan tangannya. Zia bingung karena tidak melihat secara jelas wajah laki-laki itu.
Ketika Zia menghampiri mobil tersebut, "Kak Fahrul" spontan Zia memanggil namanya karena terkejut.
"Iya zi ini kakak, lagi ngapain di pinggir jalan, gak pergi ke kajian?" tanya Kak Fahrul beruntun.
"Lagi nunggu angkutan umum kak, dari tadi belum ada yang lewat" jelas Zia.
"Ohhhh, mau ke kajian kan?" tanyanya lagi.
"Iya kak mau, kakak mau kemana?" tanya balik Zia.
"Ya udah mending ngobrolnya dilanjut di mobil, gak enak dilihat orang" kata Kak Fahrul.
Zia terdiam memikirkan kata-katanya, "Kak Fahrul ngajak bareng aku apa gimana ya, takutnya geer kan malu" batin zia berucap.
"Zia heyyy ziaaa kenapa bengong heh" ucap Kak Fahrul berkali-kali sambil memencet klakson.
"Astagfirullah" kaget Zia.
"Kenapa kak? Zia nggak ngerti" ucapnya bingung.
"Hmmmm, ya udah yuk bareng ke kajiannya nanti telat loh" penjelasan Kak Fahrul.
"Iya kak iya" ucap Zia membuka pintu mobil Kak Fahrul.
Zia duduk di samping Kak Fahrul dengan canggung. Zia terus bergerak membenarkan posisi duduknya sampai Kak Fahrul menegur Zia dan membuat Zia malu.
"Santai aja zi jangan canggung gitu dong, toh kita duduk gak dempetan kayak di angkot, ngapain gerak-gerak coba" ucap Kak Fahrul sambil terkekeh.
"Nggak ini kak pokonya itu" gugup Zia.
Kekehan Fahrul terdengar di telinga Zia dan membuat Zia menunduk dan terdiam seribu bahasa.
Keadaan di dalam mobil hening tidak ada suara sama sekali, hanya suara deruan mesin mobil yang terdengar.
--------------------------
Alhamdulillah part VI sudah tamat. Bagaimana pendapat kamu tentang pasrt VI ini. Jangan lupa tulis di komentar ya. Dan bagikan ke teman di media sosial mu agar cerita ini bisa menginspirasi banyak orang. Jangan lupa untuk mampir lagi ya.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
--------------------------
Alhamdulillah part VI sudah tamat. Bagaimana pendapat kamu tentang pasrt VI ini. Jangan lupa tulis di komentar ya. Dan bagikan ke teman di media sosial mu agar cerita ini bisa menginspirasi banyak orang. Jangan lupa untuk mampir lagi ya.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
13 comments