Budidaya lada merupakan salah satu usaha dengan peluang yang masih terbuka lebar. Walaupun sudah ada banyak orang yang menjadi petani lada, namun permintaan pasar akan bumbu masak ini masih sangat tinggi.
Baik lada putih ataupun lada hitam, keduanya banyak dicari untuk berbagai kebutuhan dapur. Tidak hanya digunakan untuk bumbu masak saja, lada atau merica juga banyak digunakan untuk obat herbal. Sebagai gambaran bagi Anda yang ingin mengerjakan usaha budidaya tanaman lada, simak uraian berikut:
Modal awal untuk budidaya lada umumnya untuk 1 hektar lahan yang digunakan yaitu sekitar 20 juta rupiah. Itu sudah termasuk biaya pengolahan lahan, pembelian bibit stek, penanaman, perawatan dan berbagai kebutuhan lain. Sementara hasil panen pertama diperkirakan sekitar 2,5 ton dengan harga jual 12.500 rupiah.
Total hasil panen yaitu sekitar 31 juta 250 ribu rupiah, dalam sekali panen Anda sudah memiliki keuntungan lebih dari 10 juta rupiah. Pada masa panen berikutnya Anda akan memiliki keuntungan yang lebih karena pengeluaran Anda tidak sebanyak modal awal.
Ketika panen berikutnya, Anda hanya perlu menghitung total panen dikurangi biaya perawatan saja. Biaya perawatan atau pemeliharaan yaitu biaya untuk pembelian pupuk dan vitamin. Untuk bibit atau tiang panjat tidak perlu dibeli lagi sampai tanaman lada sudah tidak mampu berproduksi lagi.
Perhitungan diatas hanya contoh saja, harga lada di setiap daerah dapat berbeda-beda. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, maka Anda harus pandai dalam menghemat berbagai kebutuhan Anda dalam menanam ataupun merawat tanaman lada.
Bagaimana, sudah terbayang bukan berapa uang yang dapat Anda hasilkan per tahunnya untuk budidaya tanaman lada ini. Baik untuk lada putih atau lada hitam, keduanya akan memberikan keuntungan yang besar bagi Anda sebagai petani lada.
Terlebih lagi jika Anda mampu membudidayakannya dengan baik dan memeliharanya secara telaten. Anda akan menjadi petani lada yang sukses, tentunya dengan usaha dan tekad yang kuat.
No comments